Di antara goa yang ada di Tuban, Goa
Ngerong merupakan salah satu goa yang masih diliputi misteri berbagai
mitos yang dikeramatkan oleh masyarakat sekitarnya.
Goa Ngerong berada persis di kaki bukit
pegunungan kapur di Desa Rengel, Kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban.
Selimut misteri di sekelilingnya membuat banyak orang ingin datang dan
datang lagi untuk berpetualang menyusuri lorong-lorongnya yang panjang
dan gelap dengan jutaan kelelawar bergelantungan di dindingnya membentuk
stalaktit hitam.
Pesona alam pertama goa ngerong yang
bisa dilihat pengunjung adalah sungai di mulut goa. Jutaan ikan dan
kura-kura berkeliaran di air sebening kaca, seolah-olah ikan-ikan itu
berada di dalam akuarium raksasa.
Walau mengapung di atas air, sejenis
ikan nila ini sulit ditangkap. Sebagian warga mempercayai ikan-ikan itu
piaraan Putri Ngerong, sehingga tak seorang pun yang berani
menangkapnya. Dengan umpan klentheng (biji kapuk/randu) yang dijual oleh
warga di kompleks goa, pengunjung bisa membuat ikan-ikan itu
berlompatan. Juga didapati Ikan Bader Bang (Puntius Javanicus), ikan
yang dimitoskan sebagai keramat.
Karena airnya yang jernih, sebagain
warga di sekitar Goa Ngerong juga memanfaatkannya sebagai tempat mandi
dan mencuci. Menurut warga Ngerong, jika ada orang yang berani mengambil
ikan yang hidup di sungai ini, dia bisa sakit atau malah meninggal
dunia. Mitos lainnya barang siapa masuk gua maka dia harus keluar 12 jam
berikutnya.
Kedua mitos ini membantu gua dan
hewan-hewanya tetap lestari sampai saat ini. Hewan lainnya adalah
kura-kura putih dengan diamater kurang lebih 1 meter. Juga ikan tanpa
mata (buta) khas hewan gua, yang mulai didapati di kedalaman 1000 meter.
Lokasi tepatnya berada di Kecamatan
Rengel, yakni berada di jalur Bojonegoro-Tuban. Transportasi umum bus
dan angkutan kota banyak yang melewati Goa Ngerong.
Berwisata ke Goa Ngerong akan
mendapatkan sensasi tersendiri saat memberi makan ribuan ikan keramat,
dan melihat ribuan ekor kalelawar yang menggantung di dalam Goa.