

Relief
sejarah Indonesia di Taman Monas, Jakarta. Terlihat sosok Mahapatih
Gadjah Mada berada dibarisan terdepan. Gadjah Mada memperingatkan
kerajaan diluar kepulauan Nusantara agar tidak menyerang wilayah
Nusantara setelah mereka berikrar untuk bersatu menjadi wilayah
kepulauan terbesar di dunia.
Sosok perempuan sedang duduk simpuh
dengan gerai rambutnya yang panjang. Rambut atasnya disimpul seperti
sanggul kecil. Duduk menghadap langsung ke Istana Negara.”
Patung lidah api terbalut emas itu menggambarkan seorang perempuan. Ternyata bukan gambar abstrak lidah api semata.
Terlihat dari sisi sebelah kiri Monas di Jalan Medan Merdeka Barat sebelah utara, dekat dengan Istana Presiden.
Patung bersosok perempuan itu sengaja
dibuat dengan sebaik-baiknya agar orang yang melihatnya tidak
mengetahuinya secara langsung, begitu hebatnya Bung Karno sebagai
penggagas dan juga sang arsitek yang membuatnya.

Jika
peradaban manusia mungkin bisa punah, maka paling tidak Indonesia sudah
punya peninggalan berupa warisan para pemahat ulung di zaman moderen,
pembuatan tahun 2000-an ini. Salah satunya ialah patung penari cantik di
Monas, Dewi Pertiwi. Ukiran dan pahatannya sangat halus dan detail.
(sources: wikipedia)
Presiden Soekarno juga sudah mengetahui
sosok patung “tak terlihat” ini. Sosok perempuan itu sangat akurat
mengarah ke istana Presiden.
Jadi, disaat kita berada di halaman Istana Presiden, patung tersebut paling mudah untuk dikenali.
Sedangkan dari sisi lainnya akan susah
untuk dikenali, apalagi jika anda ada di daerah Medan Merdeka Selatan,
takkan terlihat – karena Anda hanya melihat punggungnya.
Apa tujuan pembuatan lidah api sebagai
simbol semangat yang membara dengan sosok perempuan tersebut? Tiada
orang yang tahu persis.
Beberapa orang hanya beranggapan bahwa sosok itu dibuat karena Presiden Soekarno sangat menghormati perempuan.
Atau mungkin juga sang arsitek sengaja
membuatnya agar setiap Presiden Indonesia bisa melihat sang “Ratu” atau
“Puteri” atau “Dewi” ini ke arah nyala obor diatas monas.

Agar presiden tetap terpacu, tidak
melunturkan tekadnya, tak mudah menyerah dan semangatnya tetap menyala
untuk memakmurkan rakyatnya dan membangun negeri yang besar ini.
Atau bisa jadi juga bermaksud agar setiap
Presiden Indonesia merasa akan diawasi oleh sang sosok wanita itu
sebagai layaknya Ibu kita, Ibu Negeri, “Ibu Pertiwi”.
Apapun alasannya tapi masalah misteri api obor ini masih merupakan suatu misteri.
Hingga kini, banyak kontroversi mengenai
siapa sosok itu. Sosok perempuan misterius ini tidak mungkin dibuat
“tanpa nama” alias asal berwujud saja.
Apapun kontroversi dan konspirasi tentang
masalah ini, namun yang jelas relief sosok perempuan yang terwujud di
api obor bagian atas Monas yang berlapis emas tersebut bukanlah isapan
jempol..!
Untuk bapak-bapak kita atau orang tua yang berusia 60 tahun keatas, sebagian besar juga pernah mendengar mitos ini.
Namun jangan tak percaya, karena anda juga dapat melihatnya dengan mata kepala sendiri.
Jangan lupa jika sedang berada disekitar
Istana Negara, pandanglah ke arah monas pada relief kobaran api
obornya, terlihat khan? ^_^
